Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Styrofoam (BAHAYA) KAH?

Catatan Rumadi | 27 November 2014

Menguping obrolan temen-temen pengajar dengan bahasan penyakit yang timbul akibat menggunakan styrofoam sebagai tempat makanan. Terdengar seorang guru menceritakan tentang kondisi seseorang yang terkena sakit, kurang jelas sakit apa yang diderita, analisa dari dokter bahwa sakit ini akibat dari seringnya menggunakan styrofoam sebagai tempat makanan. Saat obrolan itu terjadi kebetulan saya sedang menulis narasi mengenai study tour kelas 3 dan 4 part planetarium langsung saja saya tinggalkan halaman itu menuju mbah google untuk mencari infomasi. Langsung saja saya tuliskan dengan keyword "styrofoam dan bahayanya" dan ternyata 18 halaman pada google yang setiap halaman rata-rata terdiri dari 10 judul menuliskan mengenai bahaya styrofoam.


Saya coba buka beberapa judul yang saya pilih diantaranya :
1. Bahaya Styrofoam Bagi Kesehatan yang ditulis pada website http://itd.unair.ac.id/
Berikut kutipannya:
Berbahaya Bagi Kesehatan
Mengapa styrofoam berbahaya? Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diprosese dengan menggunakan benzana (alias benzene). Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak penyakit.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah. Dibeberapa kasus, benzana bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization’ s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) styrofoam telah dikategorikan sebagai bahan karsinogen(bahan yang dapat menyebabkan kanker)

silahkan baca selengkapnya di http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/318-bahaya-styrofoam-bagi-kesehatan.html

2. Ancaman Potensi Bahaya Styrofoam yang ditulis pada website http://klikdokter.com/
Berikut kutipannya
Prof. Dr. FG. Winarno mengemukakan, residu bahan pengemas baik dalam bentuk monomer, dimer; maupun trimer yang sering dicurigai mempunyai potensi bahaya terhadap kesehatan manusia—terutama dianggap sebagai karsinogenik—berdasarkan hasil penelitian belakangan ini semakin diyakini bahwa memang berpotensi demikian


silahkan baca selengkapnya di http://klikdokter.com/healthnewstopics/topik-utama/ancaman-potensi-bahaya-styrofoam


3. Bahaya Kemasan Styrofoam yang ditulis pada website http://ilmupangan.fp.uns.ac.id/
Kutipannya sebagai berikut
Keamanan Styrofoam
Bahan kemasan yang kontak langsung dengan makanan dapat menjadi sumber kontaminasi. Kontaminasi terhadap makanan dari bahan kemasan dapat menyebabkan makanan menjadi tidak aman dikonsumsi. Beberapa komponen bahan kemasan diketahui bersifat racun. Jika komponen racun ini berpindah dari kemasan ke makanan yang dikemas, tentu akan menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi. Sudah lama penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan diperdebatkan keamanannya.
Beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan styrofoam untuk mengemas makanan atau minuman menyebabkan berpindahnya komponen monomer styrene dari styrofoam ke makanan yang dikemas. penelitian dengan hewan percobaan menyimpulkan bahwa styrene bersifat karsinogenik (menimbulkan kanker). Meskipun demikian belum ada data yang menunjukkan bahwa styrene juga menyebabkan kanker pada manusia.
Akan tetapi, beberapa penelitian lain menunjukkan styrene dapat rnenyebabkan gangguan kesehatan pada manusia misalnya neurotoxic (kelelahan, nervous, dan sulit tidur), hemoglobin rendah, serta gangguan menstruasi pada wanita (siklus menstruasi yang tidak teratur).
Styrene yang menjadi bahan dasar styrofoam bersifat larut lemak. Sifat larut lemak menyebabkan styrofoam tidak cocok untuk wadah makanan atau minuman yang mengandung lemak. Styrene mudah berpindah dari wadah ke makanan yang mengandung lemak, misalnya masakan daging atau ikan, masakan sayuran, makanan gorengan, yogurt, susu, daq sebagainya. Jika makanan
dikemas dalam keadaan panas, maka jumlah styrene yang berpindah dari wadah ke makanan menjadi lebih banyak. Banyak produk mi instan yang dikemas dalam wadah gelas atau mangkuk yang dibuat dari styrofoam. Sebelum dikonsumsi, mi dalam wadah
tersebut dituang dengan air panas. Hal ini berisiko berpindahnya styrene ke makanan tersebut. Perlu diketahui bahwa mi instan mengandung minyak yang cukup tinggi sehingga kemungkinan dapat meningkatkan jumlah styrene yang berpindah ke makanan.silahkan baca selengkapnya di sini http://ilmupangan.fp.uns.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=183:bahaya-kemasan-styrofoam&catid=103:berita


4. Bahaya Styrofoam yang ditulis pada http://www.ryan-isra.net/
Kutipannya sebagai berikut
Gambar dari http://www.ryan-isra.net/
Pembuatan Styrofoam
Di pabrik pembuatannya, styrofoam dibuat dariMa kopolimer styrene. Jadi, sebenarnya styrofoam adalah wujud lain plastik, dengan nama lain poplystyrene. Benda yang wujudnya putih ini pada dasarnya mengandung bahan kimiwai dioctyl phthalate (DOP), yang menyimpan zat Benzena. Nah yang jadi masalah justru pada Benzena itu.

Bahaya Benzena
Benzena yang bukan bensin itu adalah zat yang berpeluang menjalar ke bahan makanan yang disimpan di dalam kotak styrofoam. Benzena berpeluang masuk usus manusia berbarengan dengan makanan yang ditelan. Kalau Benzena sudah masuk perut, dia tak mudah mengurai seperti layaknya makanan lain. Dia akan tetap bersemayam di dalam perut kita.

Dan apesnya, si Benzena juga tak bisa dikeluarkan dari tubuh lewat buang air kecil atau air besar. Juga tidak bisa dimuntahkan lewat mulut. Tentu terbayang apa yang akan terjadi berikutnya, kan? Ya, semakin lama Benzena itu akan terus menesur menjadi tumpukan di dalam tubuh, lalu bertemu dengan lemak dan menjadi satu.

Dalam keadaan seperti itu, Benzena dikenal reputasinya sebagai bahan yang dapat memicu timbulnya kanker pada tubuh manusia. Wah, serem juga ya. Sudah sedemikian bahaya si Styrofoam itu, tetapi ternyata daftar bahayanya masih belum habis.

Silahkan baca selengkapnya di http://www.ryan-isra.net/bahaya-styrofoam/


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan saya :
Apakah komponen/bahan pembentuk styrofoam?
Berdasarkan sumber-sumber diatas menerangkan bahwa styrofoam terbuat dari butiran-butiran styrene yang diproses menggunakan zat benzena. Styrofoam adalah wujud lain dari plastik.
Bahayanya dimana?Zat Benzena inilah yang berbahaya
Kenapa berbahaya?
Styrene sebagai bahan utama styrofoam bersifat larut lemak, sehingga tidak cocok untuk wadah/kemasan makanan. Ketika makanan bersentuhan langsung dengan styrofoam maka zat (benzena) yang terkandung pada styrofoam akan menjalar kemakanan sehingga makanan terkontaminasi. Anda bisa bayangkan ketika makanan itu dalam kondisi panas dan ditaruh pada styrofoam, maka zat benzena akan lebih banyak berpindah kemakanan.
Zat Benzena yang sudah didalam perut ternyata susah terurai tidak seperti makanan yang lain, parahnya lagi zat ini tidak dapat dikeluarkan melalui buang air kecil/besar, serta tidak bisa dimuntahkan melalui mulut.
Anda bisa bayangkan ketika kita atau anak-anak kita setiap hari jajan mie yang bertempatkan styrofoam. Mie termasuk kategori berlemak karena dicampur dengan minyak.
Bahaya yang timbul !Akibat dari zat benzena ini dapat mengakibatkan bahaya yang ringan sampai yang berat.
Bahaya ringan :
kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
Bahaya berat :
Kanker, hilang kesadaran dan kematian, anemia, merusak imun pada tubuh sehingga mudah terkena infeksi, mengganggu siklus menstruasi.
Diparagraf akhir ini saya sangat tercengang atas bahaya dari penggunaan styrofoam.
Huffffffttttt
Tarik napas panjang-panjang.......
Hampir setiap hari saya perhatikan siswa-siswi mengkonsumsi makanan yang bertempatkan styrofoam, Luar biasa sekali bahayanya.
Ketika zat benzena sudah masuk ke usus ternyata tidak dapat terurai dan zat ini larut lemak, artinya ketika zat benzena ada didalam badan kita maka zat tersebut akan bergabung dengan lemak pada tubuh kita. Tidak heran jika saat ini anak-anak sering jatuh sakit, karena imunitas kita digerogoti oleh zat benzena yang sudah menyatu dengan lemak tubuh kita.
Terjawab sudah obrolan teman-teman pengajar MIN 18 Jakarta, bahwa kanker dan macam-macam penyakit yang lain dapat timbul karena penggunaan styrofoam untuk tempat makanan.

Mari kita segera berbuat sesuatu untuk kebaikan kita semua
Jangan sampai kecerian anak-anak kita di rampas styrofoam
Putihnya styrofoam menggrogoti tubuh kita

Paling tidak berilah alas sebelum makanan ditaruh pada styrofoam, sehingga makanan tidak bersentuhan dengan styrofoam.

Terimakasih,
Rumadi

Posting Komentar untuk "Styrofoam (BAHAYA) KAH?"