SOCIAL MEDIA SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KEBAJIKAN PUSPITA DEWI,S.Pd*
Sebuah hasil survey yang menjabarkan urutan Negara dengan jumlah penduduk terbanyak sempat membuat penulis tersenyum simpul. Posisi pertama adalah Negara China kemudian diikuti oleh Negara India. Urutan ketiga diraih oleh Facebook. Hal inilah yang membuat penulis tersenyum sekaligus berdecak kagum betapa social media yang satu itu luar biasa banyak peminat dan penggunanya.
Tapi memang itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Siapa yang tidak mengenal Facebook? Sebuah aplikasi social media pertama yang begitu fenomenal yang muncul sekitar 7 tahun yang lalu yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg. Awalnya diciptakan hanya sebagai wadah untuk menjalin komunikasi sesama mahasiswa di kampusnya. Namun lalu berkembang pesat meluas ke luar kampus bahkan seluruh dunia. . Penggunanya beragam mulai dari orang dewasa sampai anak-anak, meskipun syarat utamanya adalah harus berusia di atas 18 tahun namun cukup hanya dengan memanipulasi usia…voila…akun facebookpun bisa digunakan.
Tak hanya facebook, bagaikan jamur di musim hujan, saat ini aplikasi social media begitu banyak beredar di dunia maya . Sebut saja twitter, path, instagram,bbm, line, whatsapp dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua merupakan sarana untuk menjalin komunikasi dan bersosialisai melalui dunia maya. Fenomena apakah itu gerangan? Itu menunjukkan bahwa hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk diperhatikan dan memperhatikan, membutuhkan wadah untuk menunjukkan eksistensinya. Membutuhkan orang lain untuk berbagi ilmu, berbagi keluh kesah dan sebagainya.
Bagi para pekerja yang sibuk dan memiliki waktu luang hanya sedikit tentu saja merasa sangat terbantu dengan adanya social media tersebut karena bisa tetap menjalin silaturahim dengan kawan, kolega , kerabat dan saudara hingga ke berbagai penjuru dunia tanpa perlu beranjak dari kursi kantornya. Cukup lewat handphone atau computer semua bisa dilakukan. Pekerjaan beres , komunikasipun lancar. Tak hanya berfungsi untuk menjaga silaturahim , akun social media juga dapat digunakan untuk mendapatkan teman baru di berbagai belahan dunia. Atau mencari kawan lama yang sudah lama tak ada kabarnya. Luar biasa memang.
Dengan begitu luasnya jangkauan Facebook dan social media lainnya bisa dibayangkan betapa besarnya pengaruh yang dapat ditimbulkan . Baik pengaruh positive maupun negative. Semua tergantung pada si pengguna. Bila kita menyampaikan hal positive artinya kita menyebarkan hal positive kepada seluruh orang yang membacanya.
Begitu pula sebaliknya . Apabila kita menggunakan social media untuk menyebarkan hal-hal negative atau kalimat-kalimat yang kasar sama dengan menghasut semua orang yang membacanya untuk mengikuti jejak kita. Penulis analogikan , bagaikan senjata api yang bila di tangan penegak hukum menjadi kawan namun bila di tangan penjahat menjadi lawan. Social mediapun begitu. Karena tidak ada pihak yang akan mensensor apa yang kita sampaikan atau gambar yang kita tampilkan. Semua bebas menulis apa saja dan bebas menampilkan gambar apa saja. Ironis memang.
Karena itu kita sendirilah yang harus memiliki filter atau sensor pribadi yang menyaring apa-apa yang akan kita sampaikan atau tampilkan. Ditambah lagi, sebagai anggota keluarga besar Kementerian agama yang secara tidak langsung dituntut untuk selalu menempatkan etika , ahlak dan moral di atas segalanya, sudah seharusnya kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan akun social media.
Tambahan lagi terkait posisi penulis sebagai guru, penulis kerap menggunakan akun social media sebagai alat propaganda kebajikan. Selain mengajak berbuat kebajikan saat di kelas, yang waktunya terbatas, penulis dapat selalu mengajak berbuat kebajikan melalui social media yang waktunya tak terbatas. Penulis yakin , social media menjadi alat yang sangat efektif untuk menjadi ladang dakwah kita.
*Penulis adalah guru bahasa Inggris di MTsN 34 Jakarta
---------------------------------
Sumber : http://dki.kemenag.go.id/
Posting Komentar untuk "SOCIAL MEDIA SEBAGAI ALAT PROPAGANDA KEBAJIKAN PUSPITA DEWI,S.Pd*"