KEGIATAN PRAMUKA MIN 18 JAKARTA
SALAM PRAMUKA….
Minimal ada dua hal yang menjadi
alasan Pramuka sebagai ekstrakurikuler
wajib di madrasah
1. Dasar legalitas berupa Undang-undang Nomor 12
tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
2. Pramuka mengajarkan
banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam,
hingga kemandirian.
Dasar Penyelenggaraan Gerakan
Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan Undang-Undang, Keputusan
Presiden, dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka peserta didik memiliki sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia.
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif,
dan persiapan karir.
Strategi yang dapat lakukan untuk
membentuk karakter peserta didik di atas, dapat dilakukan melalui kegiatan
ekstra kurikuler pramuka adalah intervensi, pemberian keteladanan,
habituasi/pembiasaan, mentoring/pendampingan dan penguatan.
a. Intervensi
Intervensi adalah bentuk campur
tangan yang dilakukan pembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta
didik. Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, maka lama
kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri dan mengkristal pada diri
peserta didik. Di berbagai jeniskegiatan ekstrakurikuler pramuka, terdapat
banyak karakter yang dapat diintervensikan oleh pembimbing terhadap peserta
didik yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka. Pembimbing dapat
melakukan intervensi melalui pemberian pengarahan, petunjuk dan bahkan
memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi oleh para peserta didik yang
mengikutinya.
b. Pemberian Keteladanan
Kepala madrasah dan guru pembimbing
peserta didik adalah model bagi peserta didik. Daya imitasi anak sangat tinggi, apa saja yang
mereka lakukan, banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Oleh
karena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangat bagus jika
ditampakkan kepada peserta didik dengan maksud agar mereka mau meniru atau
mencontohnya.Karakter disiplin yang ingin disemaikan kepada peserta didik,
haruslah dimulai dengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah
dan guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler
pramuka.Karakter disiplin yang dicontohkan oleh kepala sekolah dan guru dalam
kegiatan ekstra kurikuler pramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu
hadir tepat waktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler pramuka, mentaati
waktu dan jadwal latihan yang disepakati. Dengan contoh konkret yang diberikan
secara terus menerus, dan kemudian ditiru secara terus menerus, akan membentuk
karakter disiplin peserta didik.
c. Habituasi/Pembiasaan
Ada ungkapan menarik terkait
pembentukan karakter peserta didik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu
akan menjadi kebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akan menjadi
karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yang dilakukan secara terus
menerus, akan mengkristal menjadi karakter.
Ada ungkapan senada terkait dengan
pembentukan kebiasaan ini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan
membenarkan kebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentuk
karakter yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidak semua kebiasaan itu
benar, dan oleh karena itu, hanya yang benar saja yang perlu dibiasakan.
Sementara yang salah, sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak
positif, hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orang menjadi
bisa karena biasa atau banyak membiasakan.
d. Mentoring/pendampingan
Pendampingan adalah suatu fasilitasi
yang diberikan oleh pendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap
berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agar karakter positif
yang sudah disemaikan, dicangkokkan dan diintervensikan tetap terkawal dan
diimplementasikan oleh peserta didik. Dalam proses pendampingan ini, bisa
terjadi terdapat persoalan actual riil keseharian yang ditanyakan peserta didik
kepada pembimbingnya, sehingga pembimbing yang dalam hal ini berfungsi sebagai
mentor, dapat memberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidak
keluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.
Pembimbing peserta didik, dalam
proses-proses pendampingan (mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai
kelebihan dan kekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia,
serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangka panjang), baik tindakan
yang positif maupun negatif. Dengan demikian, sebelum dan selama peserta didik
bertindak, senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif dan juga
dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untuk mencapai tujuan yang baik
hanya boleh dengan menggunakan tindakan yang baik dan dengan menggunakan cara
yang baik juga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untuk mencapainya, sebaik
dan sepositif apapun tujuan tersebut. Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan
yang baik itu boleh dicapai.
e. Penguatan
Dalam
berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikan oleh pembimbing ekstra
kurikuler pramuka berkhasiat untuk memperkuat perilaku peserta didik. Oleh
karena itu, jangan sampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peer
group peserta didik yang sering mencuri start dalam hal memberikan penguatan
perilaku sebayanya. Sebab, jika peer group peserta didik telah “dikuasi” oleh
peer group-nya, termasuk peer group yang mengarahkan ke tindakan-tindakan yang
negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya. Penguasaan atas peserta
didik ini dapat ditempuh dengan secepatnya memberikan penguatan terhadap
perilaku berkarakter posit
Penulis,
H. Muhimin, S.Ag
(ka. MIN 18 Jakarta)
Posting Komentar untuk "KEGIATAN PRAMUKA MIN 18 JAKARTA"