Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budayakan Membaca dan Menulis Sekarang !

Membaca adalah bagian dari aktivitas otak kiri yang dapat meningkatkan kecerdasan individu bila dilakukan secara kontinyu. Hal ini terbukti pada saat seorang siswa mengalami kenaikan kelas. Logikanya, bagaimana mungkin mereka bisa naik kelas kalau tidak memiliki kemampuan membaca materi pelajaran dengan baik? Karena itulah membaca perlu dijadikan sebagai budaya. Sama halnya dengan budaya lain yang berpengaruh positif seperti berjilbab di luar rumah atau sholat berjama'ah di masjid. Karena budaya yang positif tentu akan membentuk satu pribadi yang mulia baik di sisi manusia maupun Sang Pencipta.

Permasalahannya, bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak, sehingga menjadi budaya yang mendukung perjalanan mereka menjadi manusia cerdas?

Masa belajar di usia sekolah yang tengah dilalui anak-anak merupakan peluang emas untuk merangsang minat baca mereka sejak dini. Otomatis buku pelajaranlah yang kerap dilahap sebagai bahan bacaan utama. Untungnya, kini tampilan sampul (cover) buku paket pelajaran di sekolah sangat menarik dari segi gambar dan warna. Hal ini sangat efektif guna memicu minat baca anak meski baru berupa buku pelajaran. Dengan alasan itulah perlu diterapkan kepada para orang tua untuk menyampul buku paket pelajaran sekolah dengan plastik bening, agar anak-anak selalu mengarahkan pandangannya pada cover buku tersebut untuk kemudian tertarik mengambilnya diantara tumpukan buku, lalu membuka-buka dan akhirnya mau membaca.

Cara lain yang bisa memancing ketertarikan anak untuk membaca adalah dengan mengkomunikasikan isi buku melalui cerita yang menggugah keinginan anak untuk berburu buku yang dimaksud. Hal ini dilakukan bila kita ingin anak-anak membaca buku di luar buku-buku pelajaran. Misalnya sejarah nabi, penemu teknologi, kamus bahasa ataupun peta dunia.

Selain itu, mencontohkan kebiasaan membaca di hadapan anak oleh para orang tua di rumah dan guru di sekolah juga dapat berpengaruh besar. Melalui penyediaan ruang perpustakaan yang nyaman dan bersahabat, dengan sendirinya anak-anak akan merasakan bahwa selain bermanfaat, membaca juga merupakan kegiatan yang nikmat dan mengasyikkan.

Bertolak belakang dengan kemajuan teknologi masa kini yang cenderung mengarahkan anak-anak pada aktivitas otak kanan seperti menonton, bermain, berkreasi dan berimajinasi. Kegiatan membaca sejatinya menjadi penyeimbang, sehingga fungsi kedua belahan otak (kiri dan kanan) dapat bekerja secara maksimal. Bila tidak, maka tujuan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan sulit tercapai.

Selain membaca, menulis pun memiliki peran dalam meningkatkan kecerdasan individu. Karena itulah pembuatan karya skripsi atau tesis menjadi syarat kelulusan seseorang dalam mencapai level tertentu di sebuah perguruan tinggi. Sebagaimana pepatah mengatakan, "Bila kuda tak mau lepas, maka ikatlah ia!" Dan bila bacaan tak mau hilang, maka tulislah ia! Artinya, kegiatan membaca dan menulis merupakan dua mata rantai yang saling menguatkan, yakni sama-sama mengantarkan seseorang pada tingkat intelektual serta meninggikan kedudukannya sebagai anak Bangsa.

Untuk itu, menumbuhkan minat menulis pada anak tentunya membutuhkan kiat (cara-cara) tersendiri, juga peran aktif dari orang tua dan guru selaku pendidik. Mengadakan ekskul di sekolah yang berisi tentang ilmu-ilmu kepenulisan sederhana pada anak bisa dijadikan sebagai langkah awal.

Selanjutnya pihak sekolah dapat menindak lanjuti dengan menyemarakkan lomba majalah dinding atau lomba menulis dengan mengambil tema peringatan hari-hari tertentu seperti misalnya Surat Untuk Rasulullah, Sosok Kartini Modern, atau pula lomba puisi bertema kepahlawanan. Bila perlu, lomba menulis di kalangan siswa-siswi SD/MI diadakan secara rutin dan berkesinambungan. Karena perlombaan antar sekolah/madrasah yang selama ini diadakan belum sepenuhnya bersifat menumbuhkan budaya menulis dan membaca pada anak.

Dan kini saatnya pihak sekolah mempertimbangkan secara serius wacana yang penulis paparkan di atas, dengan membudayakan kegiatan menulis dan membaca sekarang! Demi mendukung cita-cita kemerdekaan dalam menciptakan kemajuan Bangsa. Karena Bangsa yang maju adalah Bangsa yang memiliki budaya membaca dan menulis yang tinggi.


Mengenai Penulis
Nama : Prima Sagita
Ibu dari kedua orang putra (Raka dan Zidan, siswa MIN 18 Jakarta) ini memiliki kegemaran membaca dan menulis. Baru-baru ini tulisannya meraih juara 3 (kategori C) dari Lomba Cerpen Faber Castell dengan judul "Emosi Stadium Lanjut". Selain itu cerita Psikopret Mati Gaya juga masuk dalam Cerita Nominasi Komcin 2013. Bunda yang satu ini aktif juga di KOMITE MIN 18 Jakarta.

Editing by team MIN DeLasTa

Posting Komentar untuk "Budayakan Membaca dan Menulis Sekarang !"